FaktorPenentu Berkembangnya Industri Jepang. Kebangkitan negara sakura ini dari keterpurukan ekonominya hingga menyandang predikat sebagai negara maju, karena penerapan teknologi tepat guna. Namun dibalik semua itu, terdapat faktor penentu yang bisa membuatnya semakin bangkit. Berikut ini beberapa faktor yang membuatnya semakin maju.
Masalahkepadatan penduduk inilah yang menjadi awal kesulitan Jepang dan menjadi faktor yang cukup penting dalam kerangka imperialisme Jepang di Asia. 2. Retriksi (pembatasan) Imigrasi Bangsa Jepang. Sejarah emigrasi bangsa Jepang dimulai pda tahun 1868 dengan keberangkatan kapal yang memuat para pemukim Jepang yang pertama ke Hawaii.
Mayoritaspenduduk jepang beragama shinto yang merupakan agama asli jepang. Dalam agama tersebut, ada sebuah ajaran yang membuat mereka terbersit untuk menjadi negara imperialis. Yakni adanya ajaran Hakko I Chiu dimana dalam ajaran tersebut, mereka meyakini bahwa seluruh bangsa di dunia ini adalah keluarga dengan jepang sebagai kepala keluarganya.
Berikutini faktor pendukung majunya industri di Jepang antara lain : Mempunyai modal yang besar. Memiliki pemasaran yang luas dari dalam dan luar negeri. Pendapatan perkatinya tinggi. Mempunyai tenaga ahli yang terampil. Penduduknya memiliki kemauan yang keras dan berdisiplin tinggi. Memiliki pelabuhan yang banyak sehingga memudahkan untuk
MencermatiPerkembangan Perekonomian Jepang. Pada ulasan kali ini, kita akan mempelajari perkembangan perekonomian Jepang, salah satu negara maju di Benua Asia yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia, serta didukung oleh kemampuan'nya dalam bidang teknologi modern. Jepang ( The State of Japan) atau Nihon-koku merupakan salah
Selamahampir tiga abad berkuasa, Kerajaan Mataram Kuno mengalami perkembangan pesat dan sempat mencapai kejayaannya pada akhir abad ke-8. Lantas, apa faktor pendorong berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno? Baca juga: Dinasti yang Berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno. Letak Kerajaan Mataram Kuno terbilang strategis, yakni di dekat Sungai Bengawan Solo.
Pembentukanmodal meningkatkan ketersediaan modal per pekerja, yang selanjutnya meningkatkan rasio modal / tenaga kerja. Akibatnya, produktivitas tenaga kerja meningkat, yang akhirnya menghasilkan peningkatan output dan pertumbuhan ekonomi. 4. Pengembangan Teknologi.
PerhatikanPernyataan-pernyataan Dibawah Ini!1) Untuk Memenuhi Kebutuhan Barang Dan Jasa Dalam Negeri, 2) Keinginan Memperoleh Keuntungan Dan Meningkatkan Pendapatan Negara, 3) Keinginan Membuka Kerja Sama, Hubungan Politik, Dan Dukungan Dari Negara Lain, 4) Ajang Persaingan Tiap Negara.
Faktorberkembang pesat. Kerajaan Aceh memiliki wilayah yang luas. Selain itu, juga mampu melakukan perdagangan ke wilayah China, India, Gujarat, Timur Tengah sampai ke Turki. Selama 20 tahun Sultan Iskandar Muda, pendiri sekaligus sultan pertama Kerajaan Aceh, mampu menekan perdagangan orang-orang Eropa. Sultan Iskandar Muda juga berhasil
Latihansoal pilihan ganda Interaksi Antarnegara Asia - IPS SMP Kelas 9 dan kunci jawaban. Puncak tertinggi di benua Asia mencapai 8.848 m adalah . Kalian mungkin sering mendengar istilah benua, apakah yang dimaksud dengan benua? B. benua merupaka massa daratan yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu.
FFnN. JAKARTA – Ekonomi Jepang tercatat beberapa kali membuat kejutan di tengah ketidakpastian global sepanjang tahun ini. Hal tersebut sedikit banyak menunjukkan ketahanan ekonomi Negeri Sakura menghadapi tantangan domestik dan negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, pertumbuhan PDB Jepang sudah pasti menjadi salah satu yang sangat dipantau oleh mitra-mitra dagangnya dan pelaku pasar pada domestik bruto PDB Jepang tak diduga berekspansi dengan laju jauh lebih cepat dari yang sebelumnya dilaporkan untuk kuartal III/ demikian, revisi peningkatan yang jauh lebih besar untuk pertumbuhan PDB kuartal ketiga berisiko membawa ekonomi Jepang dapat menghadapi penyusutan lebih dalam pada kuartal IV/2019 sebagai respons atas pajak penjualan lebih tinggi yang berlaku mulai Oktober. Untuk diketahui, per 1 Oktober 2019, pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe meluncurkan kebijakan kenaikan pajak penjualan nasional dari 8 persen menjadi 10 ini dianggap sebagai kebijakan yang mampu memperbaiki keuangan negara yang tertekan. Di sisi lain, kenaikan pajak juga dapat merugikan ekonomi di tengah perang dagang dan permintaan eksternal yang JugaPercepat Pengembangan Kendaraan Listrik, Kemenperin Gandeng JepangProspek Ekonomi Indonesia, Rachmat Gobel Paparkan Perihal Ini di JepangKuartal III/2019, Ekonomi Jepang Ternyata Tumbuh Lebih CepatNamun PM Abe menyatakan siap untuk mengambil semua langkah terbaik jika risiko terhadap ekonomi meningkat menyusul kenaikan pajak penjualan dan meningkatnya ketidakpastian pertumbuhan ekonomi Jepang sepanjang tahun 2019, seperti yang dihimpun I/2019Setelah menutup tahun lalu dengan pertumbuhan lebih kuat dari perkiraan pada kuartal IV/2018, ekonomi Jepang secara tak terduga mengawali tahun 2019 dengan pertumbuhan yang melampaui ekspektasi pada kuartal I/ dari Bloomberg, PDB Jepang tumbuh 2,1 persen secara year-on-year pada kuartal pertama, dengan ekspor neto yang secara teknis memicu pertumbuhan peningkatan belanja modal berhasil membantu mendorong ekonomi Jepang berekspansi dengan laju lebih cepat pada kuartal pertama tahun ini, terlepas dari kekhawatiran mengenai perlambatan China dan perang dagangnya dengan Amerika revisi yang dirilis oleh Kantor Kabinet Jepang menunjukkan PDB Jepang tumbuh 2,2 persen secara tahunan pada kuartal I/2019, lebih besar dari data pertumbuhan awal sebesar 2,1 ekonom telah memperkirakan adanya revisi kenaikan dalam pertumbuhan PDB mengingat angka belanja modal yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal I/2019 yang dirilis angka pertumbuhan mendukung pandangan pemerintah bahwa ekonomi Jepang menunjukkan ketahanan dalam menghadapi permintaan global yang melambat dan perang demikian, angka pertumbuhan itu masih membayangi kelemahan dalam ekonomi, karena sebagian besar ekspansi disebabkan oleh impor yang turun lebih cepat ketimbang ekspor, sehingga mengakibatkan ekspor neto mendorong ekonomi secara angka PDB terus menunjukkan pertumbuhan pada kuartal pertama, prospeknya telah memburuk sejak ketegangan perdagangan antara AS dan China bereskalasi tajam pada awal Mei."Ke depannya, stimulus fiskal dan konsumsi menit terakhir jelang kenaikan pajak penjualan pada Oktober kemungkinan akan mendukung pertumbuhan moderat pada kuartal II dan III,” ujar Ekonom Bloomberg Yuki Masujima.“Tapi ada risiko pada sisi negatifnya. Perang perdagangan AS-China mengancam akan mengurangi ekspor. Sentimen penghindaran risiko juga bisa mengangkat yen sehingga memotong daya saing Jepang dan meredam inflasi,” lanjut II/2019Investasi bisnis dan pengeluaran konsumen berhasil mendorong ekonomi Jepang tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada kuartal II/2019. PDB Jepang tumbuh 1,8 persen secara tahunan pada kuartal II/2019 dari kuartal pada kuartal II terbantukan peningkatan belanja konsumen yang didukung libur umum dan pembelian menjelang kenaikan pajak penjualan yang direncanakan pada bulan faktor tersebut, ada perkiraan bahwa kondisi serupa akan sulit berlanjut terutama setelah kenaikan pajak sisi lain, pertumbuhan ekonomi Jepang juga terus dibukukan sepanjang periode tersebut meskipun ekspor mencatat penurunan yang ekonomi Jepang berekspansi dengan laju lebih lambat dari yang sebelumnya dilaporkan untuk kuartal kedua. PDB Jepang tumbuh 1,3 persen secara tahunan pada kuartal II dari kuartal I/2019, menurut data revisi yang dirilis Kantor ekonom telah memperkirakan pertumbuhan keseluruhan akan menjadi lebih kecil karena berkurangnya investasi bisnis oleh produsen di tengah dampak eskalasi tensi perdagangan terhadap prospek saja, ekonomi Jepang terus berekspansi terlepas dari adanya proyeksi suram yang melihat efek negatif perlambatan global terhadap sektor ekspor dan produsen menunjukkan tanda-tanda ketegangan, permintaan domestik dan investasi oleh non-produsen tetap solid.“Singkatnya, revisi itu tidak menambah apa pun yang akan menentang pandangan bahwa ekonomi tetap cukup kuat untuk menghadapi kenaikan pajak penjualan pada bulan Oktober. Risiko utama yang kami lihat adalah ancaman proteksionisme AS yang memukul sektor otomotif Jepang,” jelas Yuki III/2019Ekonomi Jepang lagi-lagi membuat catatan tak terduga dengan berekspansi jauh lebih cepat dari yang sebelumnya dilaporkan untuk kuartal ketiga, didorong oleh investasi modal yang lebih kuat dan konsumsi swasta menjelang kenaikan pajak penjualan pada Kantor Kabinet yang dirilis pada pertengahan Desember menunjukkan PDB Jepang direvisi tumbuh 1,8 persen secara tahunan pada kuartal III/2019 dari kuartal tersebut jauh lebih besar daripada laporan sebelumnya untuk pertumbuhan hanya 0,2 persen, juga lebih kuat dari seluruh proyeksi ekonom dalam survei Bloomberg dan estimasi median untuk ekspansi sebesar 0,6 peningkatan pertumbuhan untuk kuartal ketiga muncul lebih kuat dari perkiraan awal pemerintah setelah belanja modal perusahaan terbukti dua kali lebih kuat dari yang diperkirakan yang berkelanjutan dalam investasi bisnis menjadi tanda positif bahwa kekhawatiran atas perlambatan global belum melemahkan sentimen perusahaan.“Pengeluaran modal adalah pendorong utama untuk revisi pertumbuhan,” terang Norio Miyagawa, ekonom senior di Mizuho Securities Co., seperti dilansir dari Bloomberg.“Kekurangan pekerja memaksa perusahaan untuk berinvestasi dalam peralatan yang hemat tenaga kerja, sementara kenaikan pajak penjualan pada 1 Oktober juga mungkin telah mendorong beberapa perusahaan untuk memajukan investasi,” angka revisi itu menunjukkan dorongan permintaan domestik terhadap pertumbuhan di Jepang terlepas dari adanya perlambatan global, pengeluaran awal sebelum kenaikan pajak dapat memperkuat kontraksi yang diperkirakan terjadi pada kuartal keempat ketika ekonomi menghadapi dampak dari pajak yang lebih tinggi dan bencana alam.“Revisi peningkatan yang secara tak terduga tampak besar untuk pertumbuhan PDB kuartal III membuat ekonomi dapat menghadapi penyusutan lebih dalam pada kuartal IV sebagai respons atas pajak penjualan yang lebih tinggi,” ujar Yuki Masujima, Ekonom Bloomberg.“Masalahnya kemudian adalah apakah ekonomi dapat bangkit kembali untuk menghindari resesi..Pandangan kami adalah bahwa pengeluaran fiskal yang lebih tinggi akan datang untuk menyelamatkan tepat pada waktunya,” domestik bruto diperkirakan berkontraksi 2,6 persen pada kuartal IV/2019 karena konsumen enggan meninggalkan rumah mereka pascakenaikan pajak penjualan PemerintahPada Kamis 5/12/2019, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan paket stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang menghadapi kemerosotan ekspor, bencana alam, dan dampak dari kenaikan pajak kebijakan tersebut akan mencakup langkah-langkah fiskal senilai 13 triliun yen US$119 miliar, yang dirancang untuk membantu pemulihan bencana, melindungi terhadap risiko ekonomi, dan mempersiapkan negara setelah Olimpiade Tokyo itu bertujuan untuk membuat ekonomi Jepang kembali berjalan dan menghindari kemunduran lebih lanjut dalam permintaan global yang memicu resesi awal tahun depan.“Paket ekonomi terbaru Jepang kemungkinan tidak akan mendorong pertumbuhan secara signifikan, tetapi akan cukup untuk menghindari kontraksi kuartal ini [keempat] yang berisiko berubah menjadi resesi awal tahun depan,” ungkap Yuki Masujima.“Perdana Menteri Shinzo Abe mungkin perlu meningkatkan stimulus fiskal pada tahun 2020 jika permintaan luar negeri memburuk lagi," ini diambil setelah Dana Moneter Internasional IMF mengimbau agar Bank Sentral Jepang dan pemerintah dapat bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. IMF juga memangkas prospek pertumbuhan Jepang untuk ketiga kalinya tahun ini di tengah tantangan memangkas proyeksi pertumbuhannya untuk ekonomi terbesar ketiga dunia tahun ini menjadi 0,8 persen dari proyeksi sebelumnya 0,9 persen, serta potensi perlambatan pada kisaran 0,5 persen untuk tahun Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada dasarnya memberikan lampu hijau untuk paket stimulus yang direncanakan Perdana Menteri Shinzo Abe. Dia menyerukan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk menopang pertumbuhan dan juga membuat beberapa rekomendasi agar kebijakan BOJ dapat menjadi lebih berkelanjutan, termasuk obligasi jangka pendek serta menegaskan reformasi struktural yang lebih ambisius untuk mendorong mengatakan ketahanan permintaan domestik Jepang akan diuji oleh perlambatan global serentak dalam waktu dekat dan oleh demografi negara itu sendiri, dalam jangka panjang.“Kebijakan fiskal Jepang harus mendukung untuk melindungi pertumbuhan jangka pendek dan mempromosikan momentum inflasi. Di luar pertimbangan jangka pendek, komitmen yang jelas untuk keberlanjutan fiskal jangka panjang sangat penting,” tambah Georgieva. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini ekonomi jepang Editor Mia Chitra Dinisari Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
– Dunia mengakui bahwa Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat. Jepang yang baru telah mencapai perkembangan dalam segala bidang, seperti perkembangan industrI, perdagangan, pendidikan, dan angakatan jepang menjadi Negara yang kuat, Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia internasional dan membuat konflik dengan Negara-negara lain, misalnya masalah Korea melibatkan Korea dalam perang melawan Cina, kemudian disusul dengan perang melawan Rusia. Ini berarti Jepang mulai mempraktekan politik imperialisme seperti Negara-negara – Faktor yang Mendorong Jepang Sebagai Negara Imperialis Munculnya Jepang menjadi negara imperialisme pada awalnya di latar belakangi dari proses restorasi yang terjadi di jepang, hal itu kemudian menbawa kemajuan yang cukup pesat bagi jepang dalam berbagai sektor. jepang berhasil menjadi negara maju, modern dan sejajar dengan negara-negara baratnya lainnya, hal tersebut kemudian menimbulkan keinginan dan ambisi untuk melakukan imperialisme terhadap negara-negara lain, hal tersebut di latarbelakangi oleh hal-hal Pertumbuhan PendudukKepulauan Jepang yang terletak di lepas pantai timur benua Asia membentang seperti busur ramping sepanjang km dengan luas total km persegi, sedikit lebih luas dari Inggris, hanya sepersembilan dari luas Amerika Restorasi Meiji 1868 Jepang sepenuhnya menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Akan tetapi sejak modernisasi yang dijalankan oleh Kaisar Meiji, Jepang mulai mengembangkan insustri dalam negeri. Memasuki abad ke-20, Jepang telah tumbuh menjadi negara modern dan negara industri pertama di yang mengagumkan itu sebaliknya membawa dampak yang tidak diinginkan sama sekali. Kemajuan-kemajuan tersebut diiringi pula dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat. Tentang perkembangan cacah jiwa penduduk di Jepang itu tercatat sebagai berikutTahun 1828 = 26,5 juta Tahun 1872 = 34,8 juta Tahun 1920 = 55,4 uta Tahun 1935 = 69,2 di atas bermakna bahwa negara kepulauan yang miskin akan sumber alam tersebut kini menanggung jumlah penduduk yang sangat besar dalam luas yang relatif sempit. Kenyataan ini menjadi masalah yang meresahkan pemerintah Jepang. Karena dengan berlipatgandanya jumlah penduduk, menyebabkan Jepang menjadi negara jalan keluarnya, Jepang pada awalnya menempuh kebijakan dengan jalan emigrasi. Namun setelah negara-negara menutup pintu imigrasinya bagi bangsa Jepang menyebabkan Jepang menjadi kalap dan haus tanah. Didukung oleh persenjataan militer yang kuat dan modern, Jepang mulai melakukan petualangan-petualangan milter yang merisaukan kepadatan penduduk inilah yang menjadi awal kesulitan Jepang dan menjadi faktor yang cukup penting dalam kerangka imperialisme Jepang di Retriksi pembatasan Imigrasi Bangsa JepangSejarah emigrasi bangsa Jepang dimulai pda tahun 1868 dengan keberangkatan kapal yang memuat para pemukim Jepang yang pertama ke Hawaii. Pada tahun-tahun selanjutnya, Amerika Serikat dan Amerika Latin menjadi tujuan yang disukai oleh para emigran bangsa Jepang. Dalam waktu 70 tahun sebelum Perang Dunia II, jumlah orang Jepang yang beremigrasi adalah sekitar bangsa Jepang ini kemudian terhenti setelah memuncaknya ketegangan antara Jepang dengan negara-negara Barat, dimana negara-negara di dunia menutup pintu untuk imigrasi dari Jepang, walaupun umpamanya wilayah Afrika maupun wilayah Amerika Selatan masing kosong dan mengerahkan kelebihan penduduknya ke Asia atau Australia juga tidak memungkinkan karena negara-negara di Asia sudah dikuasai oleh imperialisme Barat yang nota-bene adalah musuh Jepang. Sementara itu Australia sudah lama menutup pintu imigrasinya bangsa bangsa non kulit putih, seperti yang dicatat oleh Siboro, bahwaDalam tahun 1880-1881 dan tahun 1888 diadakan konferensi antar koloni, dimana diputuskan bahwa semua koloni mengetatkan undang-undang imigrasinya. Antara tahun 1891 dan 1901, kebijaksanaan- kebijaksanaan untuk mempertahankan White Australia dikembangkan. Tujuannya adalah mencegah masuknya semua orang berkulit berwarna … Sesudah federasi terbentuk, kebijaksanaan ini dinyatakan juga dalam undang-undang tahun 1901 dan terkenal dengan nama Imigration Retriction Act. Maksudnya adalah mencegah masuknya imigran non kulit pembatasan imigrasi bangsa Jepang itu dilatarbelakangi oleh ketakutan bangsa Barat akan superioritas Jepang membahayakan kedudukan mereka di Asia. Hal ini bermula ketika Jepang berhasil mengalahkan Rusia dalam perang tahun 1905 dan muncul sebagai “bahaya kuning” di Asia Amerika, gejala kekhawatiran ini nampak lebih nyata. Para pelajar Amerika menunjukkan sikap anti terhadap para pelajar Jepang. Presiden Roosevelt yang menyadari hal ini segera mengambil langkah pembatasan terhadap arus imigrasi Jepang. Pada tahun 1924 Amerika menutup pintu imigrasinya serapat-rapatnya bagi Jepang, namun bangsa kulit putih boleh masuk meskipun dibatasi. Diskriminasi ini melukai hati orang Jepang dan dinilai sebagai paksaan untuk melakukan ekspansi keluar Perkembangan Industri JepangProses modernisasi di Jepang sesungguhnya dimulai sejak pembukaan Jepang oleh Commodore Perry yang memaksa Jepang membuka beberapa pelabuhannya dan memberi konsesi pada negara-negara pembukaan Jepang dan berakhirnya politik “isolasi” pemerintah Bakufu yang berlangsung selama 200 tahun lebih 1639-1864, bangsa Jepang mulai menyadari ketinggalan-ketinggalan yang mereka yang dicapai selama negara tertutup, ternyata tidak dapat mengimbangi kemajuan yang dicapai negara-negara Barat. Timbul kesadaran bahwa Jepang harus secepat mungkin mengadakan perubahan dan menyesuaikan diri pada perkembangan baru yang terjadi di negara-negara Barat kalau tidak ingin dijajah seperti bangsa-bangsa lainnya di Asia pada masa itu. Perubahan dan penyesuaian diri tersebut dikenal dengan Restorasi Meiji dalam arti sempit dapat diartikan sebagai pemulihan kembali Kaisar Meiji setelah penggulingan pemerintahan Tokugawa pada tanggal 3 Januari 1868 oleh kekuatan-kekuatan yang dipelopori oleh daerah-daerah Satsuma sekarang propinsi Kagoshima, dan Coshu sekarang propinsi Yamaguchi. Peristiwa tersebut telah membuka ke arah pembaharuan-pembaharuan dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, angkatan perang, dan lain-lain, serta meletakkan sendi-sendi bagi suatu Jepang beberapa faktor yang memungkinkan tercapainya modernisasi secara cepat. Pertama, dasar-dasar untuk mencapai modernisasi sebenarnya sudah ditanamkan sejak jaman Tokugawa yang berlangsung kira-kira dua setengah abad lamanya. Karena selama itu rakyat Jepang telah ditempah dalam persatuan dan kebiasaan patuh kepada pimpinan dengan kerelaan mengorbankan diri. Kepatuhan tersebut kemudian menjelma menjadi bentuk cita-cita nasional dengan kesetiaan kepada Tenno dan cinta tanah ini menjadi salah satu faktor yang mendorong tercapainya pembentukan masyarakat modern. Kedua, bangsa ini dari pembawaannya adalah bangsa yang ingin sekali belajar dari yang lain, berhasrat besar menerima pengetahuan itu dan melakukan perbaikan atasnya. Mottonya; “cari dan temukan praktek terbaik di seluruh dunia dan lakukan perbaikan atasnya.” Hal inilah yang menyebabkan Jepang mengalami “loncatan-loncatan” besar kemajuannya, seperti yang dicatat oleh Richard Deacon bahwa Jepang sesungguhnya telah beralih dari abad ke-17 ke abad ke-20 hanya dalam waktu 50-60 tahun. Pada tahun-tahun 1840-an kehidupan di Jepang kira-kira seperti kehidupan di Inggris dalam tahun-tahuan 1640-an. Menjelang tahun 1910, Jepang telah berperadaban tinggi dan senada juga dikemukakan oleh Jacob Buckhard yang dikutip oleh Kenneth B. PyleTiba-tiba saja proses sejarah telah dipercepat secara mengerikan. Sebaliknya perkembangan yang biasanya memakan waktu berabad-abad lamanya melompat cepat seperti makhluk halus phantoms dalam hitungan bulanan atau mingguan saja dan selesailah prosesnya. Masa Showa yang dimulai dengan naiknya Hirohito menjadi kaisar tahun 1926 menggantikan Kaisar Taisho 1912-1925, memberikan suasana yang penuh harapan. Perindustrian di negara ini terus berkembang yang ditandai dengan munculnya kota-kota industri baru. Perkembangan ini ditopang oleh kemajuan perdagangan luar negeri yang semakin meluas dari tahun ke dengan perkembangan industri dalam negeri, Jepang akhirnya mengalami kesulitan dalam hal penyediaan sumber bahan mentah berupa minyak, besi, batu bara, dan sebagainya dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Jepang tidak memiliki sumber bahan mentah dalam negeri yang cukup untuk mensuplai kebutuhan itu kesulitan ekonomi yang melanda dunia pada jaman Malaise sekitar tahun tigapuluhan mendorong negara-negara di dunia memberlakukan tarif proteksi atas barang impor. Akibatnya Jepang kehilangan pasaran produksi akan sumber bahan mentah dan daerah pasaran produksi menimbulkan imperialisme modern Jepang. Sebagai implikasinya, perhatian Jepang diarahkan untuk sumber bahan baku industri dan daerah pasaran hasil produksinya, yakni ke Manchuria, Tiongkok, demikian pula wilayah Asia Tenggara dan India.
– Pada kesempatan kali ini, Kami akan memberikan jawaban soal terkait pertanyaan dibawah ini adalah faktor pendorong perekonomian jepang berkembang pesat kecuali berikut Jepang dikenal sebagai salah satu perekonomian terbesar di dunia dan telah mencapai pertumbuhan yang pesat selama beberapa dekade apakah Anda tahu faktor-faktor apa saja yang mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang yang pesat?Jawabannya mungkin tidak selalu sederhana, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekonomi dalam postingan blog kali ini, kita akan membahas faktor-faktor pendorong utama yang telah membantu perekonomian Jepang berkembang hanya itu, kita juga akan membahas salah satu faktor yang bukan merupakan pendorong utama tersebut dan menjelaskan mengapa faktor tersebut tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi simak ulasan lengkapnya!A. Kekayaan SDA yang melimpah B. SDM berkualitas C. Menguasai pasar dunia D. Penduduk keturunan AinuJawabanPages 1 2